Ternyata Macet di Jalan Ada Untungnya Juga
newstotalk.com
BANJARMASINPOST.CO.ID, MOSKWA —
Kemacetan tak selamanya merugikan. Adakalanya keuntungan muncul di
tengah kemacetan panjang, seperti yang terjadi di Moskwa, yang merupakan
salah satu kota dengan kemacetan terburuk di dunia.
Berdasarkan survei IBM, ibu kota Rusia itu termasuk lima besar kota dengan kemacetan terburuk di dunia. Pengguna jalan di kota ini rata-rata terjebak kemacetan selama 2,5 jam.
Sebanyak 40 persen warga Moskwa mengatakan, mereka pernah terjebak kemacetan hingga lebih dari tiga jam. Namun, kini, para korban kemacetan itu sudah memiliki "obat" penghilang kebosanan. Tablet, laptop, dan gadget lain kini menjadi bagian penting dari sebuah mobil di Moskwa.
Di Rusia, ribuan orang menggunakan situs Yandex untuk mencari titik kemacetan dan memperingatkan pengguna lalu lintas lain terkait kemacetan lalu lintas. Lewat situs itu, para pengendara bertukar kisah, mulai dari lampu lalu lintas yang tak kunjung berubah warna hingga kekonyolan ulah polisi.
Namun, tak sedikit juga yang menggunakan situs ini sebagai sarana mencari jodoh. Hal itu dilakukan pasangan Tatyana dan Mickhail Sanadze.
"Dalam chat room, saya menanyakan rute terbaik yang tak macet ke sebuah taman. Seseorang membalas permintaan saya dan itulah suami saya sekarang, yang menjelaskan arah yang paling baik ke tujuan saya. Itulah bagaimana saya bertemu suami saya," kata Tatiana.
Duduk di kursi penumpang, dilengkapi iPad di tangan, Mikhail menambahkan, "Kemacetan lalu lintas Moskwa memainkan peran penting dalam takdir kami."
"Ketidaknyamanan bagi orang lain bisa jadi malah keuntungan bagi yang lain. Saya kira jika tidak ada kemacetan parah, kami tidak akan pernah berjumpa," ujar Mikhail.
Mungkin kemacetan menguntungkan Mikhail dan Tatyana, tetapi untuk perekonomian Moskwa kemacetan itu merugikan kota tersebut hingga miliaran dollar AS setiap tahunnya.
Berdasarkan survei IBM, ibu kota Rusia itu termasuk lima besar kota dengan kemacetan terburuk di dunia. Pengguna jalan di kota ini rata-rata terjebak kemacetan selama 2,5 jam.
Sebanyak 40 persen warga Moskwa mengatakan, mereka pernah terjebak kemacetan hingga lebih dari tiga jam. Namun, kini, para korban kemacetan itu sudah memiliki "obat" penghilang kebosanan. Tablet, laptop, dan gadget lain kini menjadi bagian penting dari sebuah mobil di Moskwa.
Di Rusia, ribuan orang menggunakan situs Yandex untuk mencari titik kemacetan dan memperingatkan pengguna lalu lintas lain terkait kemacetan lalu lintas. Lewat situs itu, para pengendara bertukar kisah, mulai dari lampu lalu lintas yang tak kunjung berubah warna hingga kekonyolan ulah polisi.
Namun, tak sedikit juga yang menggunakan situs ini sebagai sarana mencari jodoh. Hal itu dilakukan pasangan Tatyana dan Mickhail Sanadze.
"Dalam chat room, saya menanyakan rute terbaik yang tak macet ke sebuah taman. Seseorang membalas permintaan saya dan itulah suami saya sekarang, yang menjelaskan arah yang paling baik ke tujuan saya. Itulah bagaimana saya bertemu suami saya," kata Tatiana.
Duduk di kursi penumpang, dilengkapi iPad di tangan, Mikhail menambahkan, "Kemacetan lalu lintas Moskwa memainkan peran penting dalam takdir kami."
"Ketidaknyamanan bagi orang lain bisa jadi malah keuntungan bagi yang lain. Saya kira jika tidak ada kemacetan parah, kami tidak akan pernah berjumpa," ujar Mikhail.
Mungkin kemacetan menguntungkan Mikhail dan Tatyana, tetapi untuk perekonomian Moskwa kemacetan itu merugikan kota tersebut hingga miliaran dollar AS setiap tahunnya.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen nya gan di tunggu :v